Pernyataan ketua the Fed Jerome Powell baru-baru ini menjelaskan posisi bank sentral terkait inflasi dan suku bunga, memberi wawasan terkait kebijakan moneter di masa depan. Powell menunjukkan sikap waspada, mengindikasikan bahwa pembuat kebijakan masih menahan diri memotong suku bunga hingga tanda penurunan inflasi yang lebih jelas, meski terjadi kenaikan harga belakangan ini.

Dalam bicaranya, Powell mengakui bahwa inflasi lebih tinggi dari proyeksi namun menekankan bahwa hal itu tidak mengubah kebijakan secara signifikan. Dia menekankan bahwa menurunkan suku bunga “pasti terjadi dalam tahun ini” namun belum dapat menentukan bahwa inflasi turun akan berkelanjutan menuju target 2%.

Pendekatan hati-hati menggambarkan the Fed akan memantau data ekonomi mendatang, terutama indikator inflasi, sebagai penyesuaian untuk menimbang kebijakan moneter. Investor dan pelaku pasar mengharapkan peningkatan volatilitas sebagai respons dari rilis ekonomi, di mana akan mempengaruhi ekspektasi terhadap besaran dan waktu penurunan suku bunga.

Apple Inc. (AAPL): Naik Tipis

Apple Inc. mulai masuk ke ranah penggunaan robotika, sebagai langkah eksplorasi perusahaan di bidang peralatan inovatif skala rumah tangga. Dengan tim yang telah disiapkan khusus, Apple bersiap untuk merevolusi cara konsumen berinteraksi dengan teknologi dalam kehidupan sehari-hari. Praktisi sedang mengerjakan sistem robotika yang mampu mengikuti pola keseharian dalam kehidupan yang dinamis dan terintegrasi dengan pengguna seluler. Langkah ini menegaskan perubahan focus Apple dalam skala inovasi dan diversifikasi dengan merilis produk baru di pasar.

Tesla Inc. (TSLA): Penurunan

Tesla Inc. menghadapi tantangan signifikan terkait penjualan yang suram dan penjualan saham yang agresif. Raksasa otomotif listrik telah turun 33% tahun ini, menempati peringkat pertama sebagai performa terburuk di mayor indeks. Saham Tesla mendekati level kritis $150, mendorong para Teknikalis mencari level support terdekat. Investor bersikap gelisah menunggu ketidakpastian perkembangan arah saham di tengah volatilitas pasar.

Nike Inc. (NKE): Sedikit Turun 

JD Sports Fashion Plc melaporkan penurunan penjualan yang diakibatkan oleh stagnasi dari Nike Inc., penyuplai kunci dari pasar ritel UK. Kurangnya inovasi segar dari Nike dilaporkan telah menyebabkan ketidakpuasan, dengan konsumen mencari pembaruan di sektor pilihan pakaian. Régis Schultz, JD Sports' CEO, menyatakan kesuksesan kompetitor seperti Adidas dan New Balance mampu membuat produk baru yang meningkatkan demand pasar. Komentar ini menggarisbawahi pentingnya berinovasi dalam sektor ritel dan berdampak langsung pada performa finansial saat produsen gagal memenuhi ekspektasi konsumen.

New call-to-action

Fullerton Markets Research Team

Your Committed Trading Partner