Di pasar keuangan saat ini, portofolio yang terjaga baik sangat penting bagi keberhasilan setiap investor. Sebagai investor individual, Anda perlu tahu bagaimana menentukan alokasi aset yang paling sesuai dengan tujuan investasi pribadi Anda dan toleransi risiko. Dalam artikel ini, saya akan melihat portofolio Penyedia Strategi di Fullerton Markets CopyPip * Platform.

CopyPip

* Untuk mengetahui tentang CopyPip, kunjungi www.fullertonmarkets.com/my-copypip

Ada banyak faktor yang harus dipertimbangkan ketika memilih portofolio yang menguntungkan tetapi kami telah memilih  5 kriteria yang kami percayai adalah yang paling penting.

 

  • Rekomendasi Dana Minimum

Kebanyakan orang akan berbicara tentang toleransi risiko dari seorang trader sebelum mereka harus berinvestasi dalam portofolio tertentu - yaitu, seberapa besar volatilitas yang bersedia Anda hadapi dalam mengejar keuntungan investasi? Dalam hal forex, ini bisa berarti jumlah uang yang Anda ingin masukkan ke Penyedia Strategi Anda. Investor harus selalu berusaha memenuhi set minimum yang disarankan oleh CopyPip pada setiap Penyedia Strategi. Alasannya adalah karena i Follower meniru bagaimana Penyedia Strategi berdagang, jika Anda memenuhi minimum yang disarankan, kemungkinan perbedaan hasil dapat diminimalkan.

Misalnya, jika seorang Penyedia Strategi berdagang menggunakan akun $ 1000 saat Anda menggunakan akun $ 200. Jika Anda meniru / nya perdagangannya 100%, ada kemungkinan bahwa Anda mungkin akan mengalami stop out jika ia mengalami 20% drawdown / floating loss mengingat bahwa keduanya menggunakan ukuran lot yang sama. Jika jumlah dana yang tersedia di akun broker Anda lebih kecil dari “minimum yang disarankan”, ada risiko anda akan mengalami Stop Out di akun Anda (penutupan paksa posisi karena kurangnya dana), sementara penyedia strategi akan melanjutkan perdagangan .

Meskipun ada pengaturan lot yang memungkinkan Anda untuk mengubah metode alokasi lot Anda, kami pasti akan menyarankan memiliki dana yang diperlukan untuk memenuhi aturan manajemen uang dari strategi perdagangan dan mengikutinya dengan kemungkinan minimum lot 0,01

 

  • Resiko Drawdown Maksimal

Drawdown adalah situasi dimana dana mengalami kemerosotan dari puncak selama periode tercatat tertentu dari suatu portofolio dan biasanya hitung sebagai persentase antara puncak dan lembah berikutnya. Oleh karena itu, resiko drawdown maksimal berarti berapa persen kerugian yang dialami oleh portofolio anda.

Resiko drawdown maksimum  mencerminkan kerugian ekuitas maksimum yang Anda alami dalam portofolio Anda. Ukuran ini dapat sangat penting bagi Anda ketika Anda menganalisis portofolio Anda sendiri atau mengevaluasi pedagang lain untuk menentukan apakah Anda ingin menempatkan dana Anda dengan mereka dan menjadi Follower dari  Penyedia Strategi

Mari kita asumsikan jika Penyedia Strategi memiliki portofolio senilai $5000. Portofolionya meningkat menjadi $7500 dalam kurun waktu tertentu sebelum terjun menjadi $4000 , lalu naik menjadi $6000 sebelum terjun lagi ke level $3500. Selanjutnya mengalami floating profit $8000. Berapakah Drawdown maximumnya ?

Dalam kasus ini maka Maximum Drawdown yang dialami adalah  

= ($3500 – 7500) / $7500 =  –53.33%

Perhatikan poin-poin berikut :

  • Titik tertinggi $ 7500 digunakan dalam perhitungan Drawdown Maksimum. Puncak sementara $ 6000  tidak digunakan, karena tidak mewakili tinggi baru. Puncak baru $ 8000 juga tidak digunakan sejak penarikan awal dimulai dari puncak $ 7500
  • Perhitungan Drawdown Maksimum mempertimbangkan nilai portofolio terendah ($ 3500 dalam kasus ini) sebelum puncak baru dibuat, dan bukan hanya penurunan pertama menjadi $ 4000.

MDD

 

  • Biaya-Biaya

Di CopyPip, Penyedia Strategi dapat memperoleh penghasilan tambahan baik dengan menetapkan biaya kinerja atau biaya manajemen. Bagi investor, menjaga biaya-biaya Anda tetap rendah sangat penting untuk kesuksesan jangka panjang. Hasil yang didapat oleh portofolio setelah biaya yang dibebankan adalah alasan Anda berinvestasi; membayar biaya lebih rendah adalah Logis

Untuk biaya performa, ada titik puncak untuk memastikan bahwa investor tidak harus membayar biaya performa untuk performa yang buruk, tetapi yang lebih penting, menjamin bahwa investor tidak membayar biaya berbasis permorma dua kali untuk jumlah performa yang sama.

Mari kita asumsikan investor menginvestasikan $5000, dan dalam bulan pertama , uang tersebut menghasilkan 15% keuntungan. Jadi total dana yang dimiliki investor sekarang adalah sebesar $5750. Investor dibebani 20% biaya untuk keuntungan sebesar $750  yang setara dengan $150. Pada saat ini titik puncak untuk investor adalah $5750, dan Investor mempunyai kewajiban untuk membayar biaya sebesar $150 kepada Portofolio Manager.

Selanjutnya kita asumsikan , dana tersebut mengalami kerugian sebesar 20%. Dana di akun investor nilainya turun menjadi $4600. Ini kenapa pentingnya titik kritis ada. Biaya performa tidak harus dibayarkan untuk hasil yang didapat dari $4600 samapi dengan $5750. Misal dalam bulan ke 3 , dana kelolaan tersebut mengalami keuntungan baru biaya kinerja harus dibayarkan.

 

  • Hasil Rata-Rate per Bulan

Hasil rata-rata baik bulanan ataupun tahunan harus mampu mengalahkan inflasi. Harga selalu meningkat setiap saat. Harga barang saat ini dan harga barang bertahun-tahun yang lalu bias jadi berbeda. Banyak alasan ekonomi mengapa harga selalu naik secara gradual. Hal ini adalah normal dalam ekonomi. Inflasi berarti , setelah beberapa waktu, uang anda bias bernilai lebih sedikit. Inflasi biasanya di jaga di level 2-3 persen pertahun- cukup rendah bila dibandingkan krisis finansial 2008. Ini berarti hasil rata-rata sebuah portofolio ada di kisaran 4% keatas agar dapat mengalahkan inflasi dan dapat membangun kekayaan anda.

Akan tetapi, jangan lupa untuk menghitung biaya-biaya saat menghitung hasil rata-rata pertahun, karena biaya dapat memangkas keuntungan

 

  • Umur

Banyak Investor hapal di luar kepala kalimat ini “Hasil masa lalu tidak menjamin hasil masa depan”. Akan tetapi kinerja masa lalu dapat membantu dalam menganalisa sebuah investasi, tetapi sangat penting untung melihat dalam jangka waktu yang lama. Tidak ada yang bergaransi, akan tetapi performa jangka panjang masa lalu dapat menjadi indikator dalam menilai performa suatu portofolio.

Saat menganalisa hasil masa lalu, hal yang terbaik yang dilakukan adalah memasukkan periode dimana event “Black Swan” terjadi. Ini membantu untuk mengevaluasi kinerja portofolio dalam menghadapi event Black Swan. Hasil stabil yang didapat dalam jangka waktu lama dapat mengindikasikan kestabilan dan kekuatan dari portofolio tempat anda berinvestasi.

CTA Open LA

 

 

Louis Teo

Pakar Strategi Pasar