Indeks Nasdaq Composite turun lebih dalam ke dalam wilayah koreksi pada hari Kamis setelah banyak perusahaan teknologi besar tidak sepenuhnya memenuhi harapan investor.

Setelah mengalami penurunan sebesar 2,4% pada hari Rabu, Nasdaq Composite sekarang secara resmi berada dalam wilayah koreksi, turun lebih dari 10% dari penutupan tertingginya sepanjang tahun pada bulan Juli. Untuk S&P 500, kami sekarang memantau level 4.100 — sebuah level yang mungkin diuji dalam beberapa minggu ke depan. Jika indeks tersebut turun di bawah 4.100, kita tidak bisa lagi menganggap bahwa koreksi yang dimulai pada bulan Juli hanya merupakan koreksi biasa. Sebaliknya, kita akan menganggapnya sebagai awal dari pasar bear.

Jika hal itu terjadi, S&P 500 bisa turun setidaknya ke level terendah Maret sekitar 3.800, yang akan menandai penurunan sekitar 9% dari penutupan indeks pada minggu ini.

Wall Street mengekspresikan kekecewaan terhadap pendapatan perusahaan teknologi utama sejauh ini, dan ke depannya, Amazon dan Apple mungkin akan menghadapi tantangan, terutama karena prospek perekonomian AS yang semakin memburuk. Permintaan yang kuat dari lelang obligasi AS menunjukkan bahwa investor masih khawatir terhadap semua risiko geopolitik yang masih ada di meja.

Pasar tidak mendapatkan dukungan dari laporan Produk Domestik Bruto (PDB) kuartal ketiga, yang datang jauh lebih kuat dari yang diharapkan. PDB AS tumbuh pada tingkat tahunan sebesar 4,9% dari Juli hingga September.

Musim pendapatan kuartal ketiga menjadi masalah bagi pasar saham. Meskipun ada banyak kendala makro, masalah sebenarnya terletak pada pendapatan.

Sebagai respons terhadap hal ini, para pedagang ritel meningkatkan penjualan saham tunggal di seluruh pasar secara keseluruhan. Data menunjukkan bahwa pedagang ritel bersih menjual sekitar $365 juta saham dalam satu minggu terakhir.

Apple: Muncul Sinyal Bearish Jangka Panjang

Saham Apple turun di bawah Moving Average periode 200 hari ketika sektor teknologi lebih luas terus merosot. Koreksi ini dapat mengindikasikan bahwa para investor meragukan tren jangka panjang saham Apple.

Saham yang turun di bawah rata-rata pergerakan 200 hari tertentu dapat mengindikasikan bahwa kerugian investor dapat mendorong mereka untuk menjual lebih banyak saham jika penurunan berlanjut.

China telah menjadi kontributor lebih dari 20% dari pendapatan Apple, dan risiko persaingan semakin meningkat.

Amazon: Semakin Berkilau di Tengah Kondisi Pasar yang Sulit

Amazon secara signifikan melampaui perkiraan analis untuk pendapatan dan laba bersih pada kuartal ketiga. Pendapatan melonjak sebesar 13% selama kuartal tersebut, menunjukkan bahwa perusahaan mengalami peningkatan setelah tahun 2022 yang penuh tantangan, ditandai oleh inflasi tinggi dan suku bunga yang meningkat.

New call-to-action

Fullerton Markets Research Team

Your Committed Trading Partner