Saat para investor menjelajahi lanskap pasar yang semakin bergejolak, kompleksitas geopolitik yang muncul dari konflik Israel-Hamas semakin memperparah ketidakpastian yang sudah ada terkait dengan lonjakan imbal hasil obligasi dan suku bunga yang tinggi.

Pasar obligasi, yang sebelumnya menyaksikan lonjakan harga obligasi minggu ini, sekarang melihat imbal hasil meningkat sebagai respons terhadap inflasi konsumen yang melebihi ekspektasi. Pada bulan September, harga konsumen naik sebesar 0,4% dibandingkan dengan Agustus, melampaui kenaikan sebesar 0,3% yang diproyeksikan oleh para ekonom.

Mengingat perubahan-perubahan ini, bijak bagi para trader untuk mempertimbangkan investasi dalam perusahaan-perusahaan yang memiliki cadangan kas yang signifikan. Hal ini dapat memberi mereka keunggulan menghadapi kenaikan suku bunga.

Perusahaan-perusahaan ini dapat bertahan dalam tantangan ekonomi, melakukan akuisisi strategis, dan berpotensi mendorong inovasi. Perusahaan-perusahaan dengan cadangan kas yang kuat juga dapat mengidentifikasi peluang yang muncul dari kelemahan keuangan pesaing-pesaing mereka yang sangat berhutang.

Boeing: Memanfaatkan Permintaan Penerbangan yang Tinggi

Meskipun mengalami penurunan sebesar 20% dalam dua bulan terakhir, Boeing tetap berada dalam posisi yang kuat secara fundamental berkat permintaan pesawat yang kuat. Dengan perkiraan permintaan penerbangan global yang diperkirakan akan meningkat sebesar 5% setiap tahun, Boeing memperkirakan akan melakukan pengiriman 2.500 pesawat baru setiap tahunnya pada tahun 2030. Kinerja saham perusahaan ini siap mengalami kenaikan seiring dengan permintaan penerbangan yang melampaui pasokan.

New call-to-action

Fullerton Markets Research Team

Your Committed Trading Partner